Kamis, 11 Maret 2010

Ketam Kelapa



Indonesia ternyata memang memiliki jenis fauna yang sangat beragam. Bahkan beberapa diantaranya terancam punah, salahsatunya adalah binatang ini yang namanya memang kurang dikenal. Namanya Coconut Crab atau kepiting kelapa yang merupakan binatang bercangkang diluar terbesar di dunia.

Diberi nama Coconut Crab karena kebiasaan kepiting ini yang suka memanjat pohon kelapa dan menjadikan buahnya sebagai makanan utama. Hewan ini bisa ditemukan di Sulawesi atau Maluku. Hewan ini biasa hidup di pesisir pantai, tapi ada juga yang hidup di daerah cukup jauh dari pantai. Coconut Crab memang sudah jadi binatang cukup langka. Bahkan, undang undang telah melindungi hewan ini. Namun, karena rasanya yang enak jika di jadikan makanan, masyarakat masih saja banyak yang memburunya. Kepiting ini sangat mahir dalam memanjat pohon kelapa. Ujung kakinya yang runcing bisa digunakan sebagai tangan untuk memeluk batang kelapa.

Setelah menaiki pohon, kepiting ini akan menjatuhkan kelapanya. Dan ia akan turun untuk menguliti kelapa dengan capitnya yang kuat. Setelah itu, Coconut Crab akan membawa lagi buah kelapa tersebut ke atas pohon. Lalu kelapa tersebut dijatuhkan lagi hingga pecah agar ia bisa menyantap buahnya. Berat hewan ini bisa mencapai 3-6 kilogram dengan panjang tubuh hingga 40 cm. Coconut Crab jantan biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan betina.

Umur binatang ini bisa mencapai 30 - 60 tahun, bahkan jika ingin dijadikan santapan, usia binatang ini harus sudah 10 tahun. Bayangkan saja hidup 10 tahun hanya untuk dijadikan santapan. Sebetulnya, Coconut Crab tak masuk dalam kategori kepiting. Karena binatang ini masuk jenis umang yang sangat maju dalam berevolusi. Kendati Coconut Crab adalah tipe turunan dari umang-umang, hanya yang muda yang memakai kulit keong untuk melindungi perutnya yang lunak, dan kadang-kadang hewan dewasa memakai batok kelapa yang pecah untuk melindungi perutnya. kepiting kelapa dewasa tidaklah membawa kulit keong, melainkan mengeraskan perisai perut mereka dengan menumpuk kitin dan kapur.

Mereka juga membengkokkan ekor mereka untuk melindunginya, seperti banyak kepiting sejati. Perut yang mengeras melindungi ketam kenari dan mengurangi kehilangan air di darat, namun kulit ditubuhnya harus diganti secara berkala. Pergantian kulit berlangsung selama 30 hari, selama itu tubuh hewan ini lunak dan rapuh, dan ia bersembunyi untuk berlindung. Meski masuk dalam jenis umang, orang-orang sudah terlanjur mengenalnya sebagai kepiting.

Penyu Di Ambang Kepunahan


Perairan Indonesia sangat kaya akan spesies ikan, reptil dan mamalia, seperti penyu salah satunya. Dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, Indonesia memiliki enam jenis penyu yang terdiri dari penyu hijau, penyu lengkang, penyu tempayan, penyu belimbing, penyu pipih, dan penyu sisik dengan karapas atau batok kulitnya yang sangat indah.

Perairan Sangalaki, Berau, Kalimantan Timur, merupakan salah satu habitat terbesar penyu-penyu di Asia. Namun, dalam 20 tahun terakhir jumlah penyu sudah jauh berkurang, bahkan hanya tersisa sekitar 10 persennya saja. Kesimpulannya, penyu-penyu itu sudah terancam punah.

Karena nyaris punah, oleh pemerintah hewan ini kemudian dilindungi dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990. Badan Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam Internasional (IUCN) juga memasukkan penyu dalam daftar merah satwa yang sudah terancam punah. Alhasil, perburuan penyu, telur, dan memperdagangkan bagian-bagian penyu sama sekali dilarang.

Tapi, di berbagai tempat, penyu ternyata masih diburu dan dibantai hingga detik ini. Di Bali, misalnya, pembantaian penyu paling marak terjadi di daerah Tanjung Benoa. Lembaga Penyelamat Satwa Pro-Fauna mencatat, puncak pembantaian penyu di Bali terjadi tahun 1999 hingga 2000, dimana 27 ribu penyu dibantai untuk dikonsumsi. Hewan ini dibunuh dan diambil dagingnya untuk disate. Banyak pula pedagang ilegal penyu berlindung di balik kepentingan upacara adat,

Harga seekor penyu berkisar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Dagingnya saja dijual seharga Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan kulit yang sudah kering biasanya dijual mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Tidak heran jika populasi penyu dalam 10 tahun terakhir menurun drastis. Penyebabnya tak lain praktik perburuan liar dan kian rusaknya lingkungan pantai.

Hasil investigasi Pro-Fauna menyebutkan, setiap tahun sekitar 1.000 ekor penyu dibantai di pesisir pantai Pulau Jawa. Satwa langka itu diawetkan, dimakan telur dan dagingnya, atau dicari karapasnya untuk bahan suvenir.

Lihat saja di Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, jangan harap wisatawan bisa melihat penyu mendarat di tempat itu. Nelayan juga nyaris sudah tak pernah bisa lagi mendapatkan tangkapan penyu dari laut mereka. Padahal, 10 hingga 5 tahun lalu banyak dijumpai penyu sisik terjerat jaring nelayan tanpa sengaja. Tapi, kini penyu sepertinya benar-benar telah punah dari perairan Cilacap.

Tidak sulit mencari penyebab hilangnya penyu-penyu dari perairan Cilacap. Pasalnya, daging dan telur satwa ini sudah dikonsumsi manusia. Sedangkan tubuh dan kulitnya diawetkan (opsetan). Di Cilacap, bisnis opsetan penyu pernah berjaya hingga awal tahun 2000. Dulu, para pengrajin setiap bulannya bisa menjual lebih dari 20 penyu opsetan. Harga seekor penyu sisik awetan bisa mencapai Rp 500 ribu.

Tak hanya diawetkan, sejumlah warung juga masih berani menjual telur penyu secara terbuka kepada wisatawan. Di pantai Pangumbahan, Sukabumi, Jawa Barat, misalnya, setiap tahun ada ribuan ekor penyu yang mendarat dan bertelur. Pantai sepanjang tiga kilometer ini sudah terkenal sebagai daerah penetasan penyu sejak zaman Belanda. Pasirnya yang putih dan halus sangat disukai penyu-penyu.

Sayangnya, telur penyu langsung dipanen para pemburu hanya berselang beberapa detik saja begitu telur diluarkan penyu dengan linangan air mata. Maklum, pemerintah daerah setempat membuat peraturan daerah yang membolehkan pengusaha memanen telur-telur itu atas nama konservasi. Ironisnya, telur-telur itu kemudian diperdagangkan secara terbuka di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi.

Sementara di Yogyakarta, investigasi Tim Sigi mendapati sejumlah pengrajin masih memproduksi aneka suvenir dari karapas atau kulit penyu. Karapas-karapas ini didatangkan dari Bali dan Cilacap. Agar tidak terendus petugas, pengrajin hanya melayani pesanan dari pelanggan tetap dan tidak menjual bebas ke sembarang toko.

Di tangan pengrajin, karapas disulap jadi suvenir antik. Mulai dari cincin, gelang, sisir, hingga kotak cincin. Suvenir ini dijual di sejumlah toko di Kota Gede dan Malioboro. Di sebuah toko kerajinan perak terkemuka yang letaknya tak jauh dari Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, suvenir berbahan karapas penyu masih ditawarkan kepada pengunjung.

Investigasi Pro-Fauna di sepanjang Pantai Selatan Jawa menemukan, setidaknya ada enam lokasi yang masih aktif menjadi basis perdagangan penyu, baik dalam bentuk daging, telur, minyak, atau suvenir berbahan dasar karapas. Diperkirakan, di enam lokasi itu ada ribuan ekor penyu dibantai setiap tahun. Namun, perburuan penyu di Bali masih yang terbesar.

Selain di perairan Jawa dan Bali, penyu dan telur-telurnya juga masih terus diburu manusia di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Di Tarakan, Kalimantan Timur, petugas BKSDA setempat belum lama ini berhasil menyita 300-an penyu awetan dari sebuah kapal yang dinakhodai seorang warga negara Cina, Wang Sue Cheng.

Maraknya perdagangan ilegal penyu bukannya dibiarkan. Upaya menyelamatkan penyu dari pembantaian dan perdagangan gelap antardaerah dan antarnegara terus dilakukan banyak pihak. Namun, seiring dengan banyaknya permintaan, berbagai cara pun terus dilakukan pengusaha untuk mengelabui petugas.

Di Bali, misalnya, banyaknya wisatawan yang tergiur dengan sate atau sop penyu, sehingga pasokan daging penyu ke daerah wisata ini masih menjadi yang terbesar. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat ada 12 kapal yang tertangkap mengangkut penyu ke Bali.

Ada berbagai modus penyelundupan penyu. Kalau sebelumnya penyu biasa dibawa hidup-hidup oleh nelayan, belakangan ini mereka lebih memilih membawanya dalam bentuk daging. Penyu-penyu dipotong di tengah laut, dagingnya dibagi-bagi dalam ukuran kecil sehingga petugas kesulitan mengidentifikasi.

Perlindungan terhadap penyu memang sulit dilakukan. Alasannya, masih banyak pihak yang menggantungkan hidup dari eksploitasi penyu. Di Sukabumi, operasi terhadap pengusaha dan pedagang telur penyu sempat menuai sukses. Pengusaha telur penyu terbesar, Adang Gunawan dan sejumlah pengecer telur penyu menjadi tersangka. Namun, polisi setempat kemudian menghentikan penyidikan.

Di Samarinda, Kalimantan Timur, lain lagi ceritanya. Pekan lalu, dua orang pedagang divonis bersalah pengadilan karena terbukti memperdagangkan telur penyu yang dilindungi undang-undang. Tapi, ironisnya, di sepanjang jalan kota ini, praktik perdagangan telur penyu masih berlanjut hingga kini.

Di antara sejumlah kisah yang mengundang keprihatinan tersebut, kesadaran untuk melestarikan penyu dari ancaman kepunahan juga kian tumbuh. Di Pantai Kuta, Bali, misalnya, satuan tugas pantai yang dipimpin Gung Aji bahkan bisa menjadikan pelestarian penyu sebagai salah satu daya tarik wisatawan. Para turis dari berbagai negara diberi kesempatan ikut melepas anak penyu (tukik) ke laut. Turis yang tukiknya paling cepat menggapai air akan mendapat hadiah sebotol bir.

Penyu adalah binatang purba yang perkembangbiakannya sangat lambat. Ia baru bereproduksi setelah berumur 30 tahun, atau sama dengan sepertiga dari umur rata-rata penyu. Tapi, dari setiap 1.000 tukik yang menetas, hanya ada satu yang akan hidup hingga dewasa. Maka, tak ada pilihan lain, kecuali menyelamatkan penyu dari kepunahan akibat predator paling berbahaya, yaitu manusia.
Sumber : Liputan6.com

Budidaya Mutiara


LOKASI USAHA

Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu syarat keberhasilan budidaya tiram mutiara. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi budidaya, yaitu :

(1). Faktor Ekologi
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram, diantaranya kualitas air, pakan, dan kondisi fisiologis organisme. Batasan faktor ekologi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi lokasi budidaya adalah :
1. Lokasi terlindung
Lokasi usaha untuk budidaya tiram mutiara ini berada di perairan laut yang tenang. Pemilihan lokasi pembenihan maupun budidaya berada dekat pantai dan terlindung dari pengaruh angin musim dan tidak terdapat gelombang besar. Lokasi dengan arus tenang dan gelombang kecil dibutuhkan untuk menghindari kekeruhan air dan stress fisiologis yang akan mengganggu kerang mutiara, terutama induk.
2. Dasar perairan
Dasar perairan sebaiknya dipilih yang berkarang dan berpasir. Lokasi yang terdapat pecahan-pecahan karang juga merupakan alternatif tempat yang sesuai untuk melakukan budidaya tiram mutiara.
3. Arus air
Arus tenang merupakan tempat yang paling baik, hal ini bertujuan untuk menghindari teraduknya pasir perairan yang masuk ke dalam tiram dan mengganggu kualitas mutiara yang dihasilkan. Pasang surut air juga perlu diperhatikan karena pasang surut air laut dapat menggantikan air secara total dan terus-menerus sehingga perairan terhindar dari kemungkinan adanya limbah dan pencemaran lain.
4. Salinitas
Dilihat dari habitatnya, tiram mutiara lebih menyukai hidup pada salinitas yang tinggi. Tiram mutiara dapat hidup pada salinitas 24 ppt dan 50 ppt untuk jangka waktu yang pendek, yaitu 2 – 3 hari. Pemilihan lokasi sebaiknya di perairan yang memiliki salinitas antara 32 – 35 ppt. Kondisi ini baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram mutiara.
5. Suhu
Perubahan suhu memegang peranan penting dalam aktivitas biofisiologi tiram di dalam air. Suhu yang baik untuk kelangsungan hidup tiram mutiara adalah berkisar 25 – 30 0 C. Suhu air pada kisaran 27 – 31°C juga dianggap layak untuk tiram mutiara.
6. Kecerahan air
Kecerahan air akan berpengaruh pada fungsi dan struktur invertebrata dalam air. Lama penyinaran akan berpengaruh pada proses pembukaan dan penutupan cangkang. Cangkang tiram akan terbuka sedikit apabila ada cahaya dan terbuka lebar apabila keadaan gelap. Untuk pemeliharaan sebaiknya kecerahan air antara 4,5 – 6,5 m. Jika kisaran melebihi batas tersebut, maka proses pemeliharaan akan sulit dilakukan. Untuk kenyamanan, induk tiram harus dipelihara di kedalaman melebihi tingkat kecerahan yang ada.
7. Derajat keasaman
Derajat keasaman air yang layak untuk kehidupan tiram pinctada maxima berkisar antara pH 7,8 – pH 8,6 agar tiram mutiara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada prinsipnya, habitat tiram mutiara di perairan adalah dengan pH lebih tinggi dari 6,75. Tiram tidak akan dapat berproduksi lagi apabila pH melebihi 9,00. Aktivitas tiram akan meningkat pada pH 6,75 – pH 7,00 dan menurun pada pH 4,0 – 6,5.
8. Oksigen terlarut
Oksigen terlarut dapat menjadi faktor pembatas kelangsungan hidup dan perkembangannya. Tiram mutiara akan dapat hidup baik pada perairan dengan kandungan oksigen terlarut berkisar 5,2 – 6,6 ppm. Pinctada Maxima untuk ukuran 40 – 50 mm mengkonsumsi oksigen sebanyak 1,339 l/l, ukuran 50 – 60 mm mengkonsumsi oksigen sebanyak 1,650 l/l, untuk ukuran 60 – 70 mm mengkonsumsi sebanyak 1,810 l/l.
9. Parameter lain :
a. Fosfat
Kandungan fosfat yang lebih tinggi dari batas toleransi akan mengakibatkan tiram mutiara mengalami hambatan pertumbuhan. Fosfat pada kisaran 0,1001 – 0,1615 g/l merupakan batasan yang layak untuk normalitas hidup dan pertumbuhan organisme budidaya. Lokasi budidaya dengan fosfat berkisar antara 0,16 – 0,27 g/l merupakan kandungan fosfat yang baik untuk budidaya mutiara.
b. Nitrat dan nitrit
Kisaran nitrat yang layak untuk organisme yang dibudidayakan sekitar 0,2525 – 0,6645 mg/l dan nitrit sekitar 0,5 – 5 mg/l. Konsentrasi nitrit 0,25 mg/l dapat mengakibatkan stres dan bahkan kematian pada organisme yang dipelihara.
c. Amoniak
Batas toleransi organisma akuatik terhadap amoniak berkisar antara 0,4 – 3,1 g/l. Pada kisaran yang lebih tinggi dari angka tersebut dapat mengakibatkan gangguan pernafasan dan akhirnya mengakibatkan kematian pada organisme.
Pemilihan lokasi juga harus terhindar dari polusi dan pencemaran air, misalnya pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air akan mengakibatkan kematian, baik spat maupun induk tiram mutiara.
Selain itu kegiatan mulai dari pembenihan sampai dengan budidaya induk tiram dapat dipilih lokasi di sekitar pantai yang berdekatan dengan lokasi tempat tinggal pengelola usaha budidaya. Hal ini untuk kemudahan dalam pengangkutan dan pemindahan induk tiram mutiara, sehingga mengurangi risiko kerugian akibat kematian.

(2). Faktor Risiko
1. Pencemaran
Lokasi budidaya tiram mutiara harus berada di lokasi yang bebas dari pencemaran, misalnya limbah rumah tanga, pertanian, maupun industri. Limbah rumah tangga dapat berupa deterjen, zat padat, berbagai zat beracun, dan patogen yang menghasilkan berbagai zat beracun. Pencemaran yang berasal dari kegiatan pertanian berupa kotoran hewan, insektisida, dan herbisida akan membahayakan kelangsungan hidup tiram mutiara.
2. Manusia
Pencurian dan sabotase merupakan faktor yang juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi budidaya mutiara. Risiko ini terutama pada saat akan panen atau setelah satu tahun penyuntikan inti bulat (nukleus).

FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN

Fasilitas produksi dan peralatan utama yang dibutuhkan untuk budidaya tiram mutiara ini adalah
1. Rakit Pemeliharaan
Rakit apung selain sebagai tempat pemeliharaan induk, pendederan, dan pembesaran, juga berfungsi sebagai tempat aklimatisasi (beradaptasi) induk pasca pengangkutan. Bahan rakit dapat dibuat dari kayu dengan ukuran 7m x 7m. selain kayu, bahan rakit dapat pula terbuat dari bambu, pipa paralon, besi, ataupun alumunium. Bahan pembuat ini disesuaikan dengan anggaran, ketersediaan bahan, dan umur ekonomis.
Untuk menjaga agar rakit tetap terapung, digunakan pelampung seperti pelampung yang terbuat dari styrofoam, drum plastik, dan drum besi. Agar rakit tetap kokoh, maka sambungan sambungan kayu diikat dengan kawat galvanizir. Apabila kayu berbentuk persegi, maka sambungan dapat menggunakan baut. Pemasangan rakit hendaknya dilakukan pada saat air pasang tertinggi dan diusahakan searah dengan arus air atau sejajar dengan garis pantai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan rakit apabila terjadi gelombang besar. Agar rakit tetap berada pada posisi semula, maka rakit diberi jangkar berupa pemberat yang terbuat dari semen seberat 50-60 kg. Tali jangkar yang digunakan antara 4-5 kali kedalaman tempat.
2. Keranjang Pemeliharaan Induk
Keranjang pemeliharaan induk bisa terbuat dari kawat galvanizir, plastik, atau kawat alumunium. Jika menggunakan bahan dari kawat, sebaiknya keranjang dilapisi atau dicelupkan dengan bahan plastik atau aspal sehingga daya tahan keranjang tersebut lebih lama. Ukuran keranjang 25 cm x 25cm x 60 cm. Ukuran ini dapat bervariasi, tergantung ukuran induk, ketersediaan bahan, biaya, dan kemudahan penanganannya. Satu keranjang pemeliharaan dapat diisi dengan induk ukuran dorso ventral 17 – 20 cm (DVM) sebanyak 8 – 10 ekor.
Untuk pendederan atau pemeliharaan spat yang baru dipindahkan dari hatchery, digunakan keranjang jaring ukuran 40 cm x 60 cm. Untuk spat ukuran 2-3 cm dipelihara dalam keranjang dengan lebar jaring ukuran 0,5 – 1 cm. Lebar mata jaring yang digunakan disesuaikan dengan ukuran spat. Semakin besar ukuran spat, maka digunakan jaring dengan mata jaring yang lebih besar pula agar sirkulasi air dapat terjaga dengan baik.
3. Spat Kolektor
Bahan yang digunakan untuk tempat penempelan spat atau sebagai substrat disebut kolektor. Spat kolektor dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, misalnya serabut tali PE, tali PE, senar plastik, paranet, asbes gelombang, genteng fiber, atau bilah pipa paralon. Jika terbuat dari bahan paranet, serabut tali, atau bahan lain berbentuk serabut, maka harus digunakan kantong untuk meletakkan bahan tersebut. Keranjang jaring dengan kerangka besi atau kawat ukuran 40 cm x 60 cm juga dapat digunakan sebagai wadah kolektor. Potongan paranet atau serabut tali dimasukkan ke dalam kantong-kantong jaring dan diikat erat.
Pipa paralon juga dapat digunakan sebagai kolektor. Caranya pipa paralon berdiameter 2-3 inci dipotong sepanjang 30 – 50 cm, lalu dibelah menjadi dua. Selanjutnya belahan pipa tersebut dijalin dengan tali PE (berdiameter 3-5 mm) sepanjang 40 – 50 cm.
4. Bak Pencucian
Bak pencucian digunakan untuk membersihkan tiram mutiara dari organisma dan parasit lain yang menempel pada tiram mutiara. Organisma dan parasit yang menempel di kulit tiram akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan tiram mutiara. Bak pencucian biasanya terbuat dari fiberglass, tetapi ada juga bak pencucian ini terbuat dari bahan lain yang awet, seperti dari semen, plastik dan bahan lainnya.
BAHAN BAKU
Bahan baku yang dibutuhkan untuk budidaya mutiara ini ada dua macam, yaitu : (1). spat (benih) tiram mutiara jenis pinctada maxima; dan (2) inti bundar (nukleus) .
Kedua jenis bahan baku ini merupakan bahan baku utama yang harus ada dalam proses budidaya tiram mutiara. Inti bundar atau nukleus merupakan benda yang disuntikkan kedalam tiram untuk menghasilkan mutiara.

TENAGA KERJA

Tenaga kerja untuk budidaya mutiara ini harus memiliki keahlian khusus, terutama untuk melakukan operasi penyuntikan nukleus kedalam tiram mutiara. Ketidaktepatan dalam penempatan nukleus akan mengakibatkan kegagalan panen karena nukleus yang sudah dimasukkan akan dimuntahkan kembali. Untuk tenaga kerja lain, seperti tenaga kerja untuk perawatan tiram mutiara dan tenaga kerja untuk keamanan tidak memerlukan keahlian khusus. Jumlah tenaga kerja untuk keamanan relatif banyak karena budidaya ini rentan terhadap perampokan dan pencurian.

TEKNOLOGI

Teknologi yang digunakan pada budidaya tiram mutiara ini merupakan kombinasi antara teknologi sederhana dan teknologi modern. Teknologi sederhana yang digunakan dalam budidaya mutiara ini adalah penggunaan fasilitas rakit apung, sedangkan teknologi modern yang digunakan adalah bioteknologi untuk perawatan tiram dari spat sampai tiram siap untuk dioperasi. Teknologi operasi peletakan nukleus pada kerang yang telah cukup umur (ukuran minimal 9 cm) sangatlah rumit dan kompleks. Untuk pengoperasian ini digunakan tenaga kerja asing yang sebagian besar berasal dari Jepang.

PROSES PRODUKSI

Proses budidaya tiram mutiara secara garis besar melalui tiga tahapan, yaitu:
a. Pengoperasian tiram
b. Pemeliharaan
c. Panen
Untuk proses produksi usaha budidaya mutiara ini, spat yang berukuran 700 milimikron dipelihara dan dibersihkan, serta diseleksi untuk dibudidayakan. Setelah tiram diseleksi, maka tahap selanjutnya adalah memasukkannya kedalam kolektor. Isi satu kolektor untuk ukuran ini adalah 200 – 300 buah. Spat yang dipelihara tersebut akan dipelihara selama 2 bulan. Setelah 2 bulan, maka spat akan bertambah menjadi 2 – 3 centimeter. Dalam jangka waktu tersebut, ukuran masing-masing tiram tidak selalu sama. Langkah selanjutnya adalah memasukkan tiram ukuran 2-3 cm tersebut kedalam waring (net) yang berisi 20 buah. Tiram mutiara yang telah dipelihara dalam kurun waktu tersebut akan siap dioperasi apabila ukuran minimalnya 9 cm. Rata rata pertumbuhan tergantung pada suhu dan kondisi air. Apabila kondisi air berkurang, maka tiram kemungkinan tidak terjadi pertumbuhan. Setelah satu setengah tahun dioperasi maka tiram sudah dapat menghasilkan mutiara yang siap untuk diperdagangkan.
(1). Pengoperasian Tiram Mutiara
Cara pemasangan inti mutiara bulat pada tiram mutiara yang telah terbuka cangkangnya, dengan menempatkannya dalam penjepit dengan posisi bagian anterior menghadap ke pemasang inti. Setelah posisi organ bagian dalam terlihat jelas, dibuat sayatan mulai dari pangkal kaki menuju gonad dengan hati-hati. Kemudian dengan graft carrier masukkan graft tissue (potongan mantel) ke dalam torehan yang dibuat. Inti dimasukkan dengan nucleus carrier secara hati-hati sejalur dengan masuknya mantel dan penempatannya harus bersinggungan dengan mantel. Setelah pemasangan inti selesai, tiram mutiara dipelihara dalam keranjang pemeliharaan.
Untuk pemasangan inti mutiara setengah bulat (blister), tiram mutiara yang telah terbuka cangkangnya diletakkan dalam penjepit dengan posisi bagian ventral menghadap arah pemasang inti. Inti mutiara blister bentuknya setengah bundar, jantung atau tetes air. Diameter inti mutiara blister berkisar 1 ~ 2 cm. Setelah itu sibakkan mantel yang menutupi cangkang dengan spatula, sehingga cangkang bagian dalam (nacre) terlihat jelas. Inti mutiara blister yang telah diberi lem/perekat dengan alat blister carrier ditempatkan pada posisi yang dikehendaki; minimal 3 mm di atas otot adducator.
Setelah cangkang bagian atas diisi inti mutiara blister, kemudian tiram mutiara dibalik untuk pemasangan inti cangkang yang satunya. Diusahakan pemasangan inti ini tidak saling bersinggungan bila cangkang menutup. Satu ekor tiram mutiara dapat dipasangi inti mutiara blister sebanyak 8 ~ 12 buah, dimana setiap belahan cangkang dipasangi 4 ~ 6 buah, setelah pemasangan inti mutiara blister selesai, tiram mutiara dipelihara dalam keranjang pemeliharaan di laut.
(2). Proses Pemeliharaan
1. Tiram mutiara yang dipasangi inti mutiara bulat perlu dilakukan pengaturan posisi pada waktu awal pemeliharaan, agar inti tidak dimuntahkan keluar. Disamping itu tempat dimasukkan inti pada saat operasi harus tetap berada dibagian atas.
2. Pemeriksaan inti dengan sinar-X dilakukan setelah tiram mutiara dipelihara selama 2 – 3 bulan, dengan maksud untuk mengetahui apabila inti yang dipasang dimuntahkan atau tetap pada tempatnya.
3. Pembersihan cangkang tiram mutiara dan keranjang pemeliharaannya harus dilakukan secara berkala; tergantung dari kecepatan/kelimpahan organisme penempel.

(3). Panen
Waktu yang dibutuhkan dari setelah dioperasi (nukleus dimasukkan kedalam kerang) sampai dengan masa panen adalah 1,5 tahun. Jadi jangka waktu dari mulai spat sampai dengan panen dibutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun. Dalam satu tahun dapat dilakukan 2-3 kali operasi sehingga dalam satu tahun dapat dipanen lebih dari satu kali. Setelah kerang menghasilkan mutiara, maka kerang dewasa tersebut dapat dioperasi lagi sebanyak 2 sampai 3 kali (cukunyo), dengan setiap masa panen menunggu jangka waktu 1 tahun.

JUMLAH, JENIS DAN MUTU PRODUKSI

(1). Jumlah Produksi
Jumlah produksi mutiara tergantung pada jumlah kerang yang sudah dioperasi. Setiap kerang akan menghasilkan satu butir mutiara seberat antara 2,5 sampai 3 gram. Risiko kegagalan dari budidaya ini cukup tinggi, yaitu rata-rata 30 persen. Artinya dari 10.000 kerang yang dipelihara dan dioperasi, 3.000 diantaranya akan mati atau gagal panen.
(2). Jenis Produksi
Dengan cara pembudidayaan yang benar, maka jenis mutiara yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
a. Round (bundar sempurna)
b. Semi round (agak bundar)
c. Drop (bentuk tetesan air)
d. Oval (lonjong)
e. Barok (bentuk tidak beraturan)

(3). Mutu Produksi
Mutiara yang dihasilkan sangat tergantung dari teknik menyuntik dan kondisi alam selama proses penyuntikan sampai dengan panen. Mutiara yang dihasilkan dengan cara budidaya yang biasa, terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
a. Grade A : 40 persen
b. Grade B : 30 persen
c. Grade C : 30 persen.

PRODUKSI OPTIMUM
Kapasitas produksi optimum tergantung pada jumlah blok yang dimiliki, setiap blok biasanya berukuran lebar 10 meter dan panjang rentang tali 100 meter. Untuk setiap blok terdapat 11 buah rentang tali yang berjarak masing-masing 1 meter. Rata-rata jarak antar blok 10 – 15 meter dan sangat tergantung pada ketersediaan lokasi. Jumlah kerang berukuran 10 centimeter yang siap dioperasi sekitar 10 persen dari jumlah seluruh kerang yang dimiliki. Kerang besar dimasukkan ke dalam kantung jaring berbingkai besi dengan ukuran 40 cm x 70 cm untuk 8 – 12 kerang.
KENDALA PRODUKSI
Pengusaha mutiara mengalami kesulitan karena mutiara yang dihasilkan pada satu musim panen tidak seragam baik keseragaman bentuk maupun keseragaman kualitas.
Selain itu risiko keamanan dari pencurian dan perampokan merupakan kendala produksi yang seringkali mengakibatkan kerugian sampai miliaran rupiah, bahkan kebangkrutan.

Rabu, 10 Maret 2010


Memelihara kelomang (land hermit crab) lebih dari sekedar makanan dan garam. Persiapan pertama untuk kelomang dapat lebih daripada anda perkirakan sebelumnya. Biaya utamanya adalah rumahnya, pemanas, alas, pengukur, tempat minum, kolam dan tempat makanan, dekorasi, background dan barang lainnya seperti seashell, spong laut, sumber kalsium atau sejenisnya. Jika anda tidak dapat memenuhi kebutuhan dari kelomang ini, maka sebaiknya and menunggu sampai anda dapat memenuhinya. Lebih baik anda memiliki tempat yang telah siap dipakai daripada panik di menit-menit terakhir pada waktu moulting (ganti kulit) atau moutling pertama. Umumnya semua hewan peliharaan memiliki biaya pertama untuk dapat membuat hidup mereka nyaman dan memiliki rumah dan lingkungan yang menyenangkan.
Kebalikan dari kepercayaan pada umumnya, kelomang adalah bukan hewan peliharaan buangan dan mereka juga patut mendapatkan perawatan seperti hewan peliharaan lainnya. Sebelum anda membeli kelomang lihatlah checklist dulu. Jika sewaktu-waktu anda mengetahui bahwa anda tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan kelomang anda, atau anda memutuskan bahwa kelomang bukan hewan peliharaan untuk anda, maka sebaiknya anda mencoba mencari teman anda yang dapat merawat mereka dengan baik.
Alternatif lainnya, anda dapat menaruh mereka untuk diadopsi di The Crab Street Journal Adoption Center. Pemilik kelomang dari seluruh dunia ikut berpartisipasi di dalam society yang dikenal sebagai the Land Hermit Crab Owners Society, dengan forum utamanya di Hermies Yahoo! Group dan Auslandhermitcrabs Yahoo! Group. Society's journalnya tersedia dalam versi online yang juga dicetak setiap tiga bulan sekali. Versi website yang diperbaharui sebulan sekali. Untuk lengkapnya, kunjungi http://www.crabstreetjournal.com untuk informasi tentang bagaimana mendaftar untuk adopsi kelomang atau menaruh kelomang anda untuk diadopsi.
Yang diperlukan
Produk-produk yang dianjurkan untuk perawatan kelomang yang optimum.

Kelomang sering diiklankan sebagai hewan peliharaan yang murah dan mudah dirawat meskipun pernyataan itu belum tentu benar. Untuk mejaga kelomang anda supaya senang dan sehat, anda akan perlu memberikan lebih dari sekedar makanan dan air. Di bawah ini adalah daftar yang barang-barang yang penting yang anda perlukan untuk kelomang anda:

Aquarium
Aquarium dengan tutup dapat membantu menjaga suhu dan kelembaban dalam habitat kelomang. Ini juga dapat membantu mengurangi lumut dan kuman bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan juga kematian pada kelomang, sering ditemui dengan bau musty dan bau pesing amonia.'

Alas/Substrate
Alas adalah material yang ditaruh didasar aquarium dan membuat pantai dalam crabitat anda. Alas yang popular adalah pasir pantai yang telah dibersihkan; pasir bebas silica, batu batuan sungai, hancuran pasir koral laut, Calci Sand dan pasir lainnya yang aman untuk kelomang anda dan suhu di lingkungan anda. Anda perlu ketinggian yang cukup untuk kelomang untuk menutupi kelomang terbesar anda; dua kali dari tinggi mereka untuk cukup mengubur diri mereka

Pemanas dasar aquarium (under tank heater)
Pemanas dibawah aquarium adalah pad pemanas yang dibuat khusus untuk hewan kecil dan reptil. Merek yang popular adalah FMR, Four Paws, Petzone, ZooMed, ExoTerra. Pemanas dasar aquarium ini dapat dipakai untuk menjaga kelomang hangat dengan menghangatkan secara perlahan dari dasar aquarium yang kemudian menghangatkan pasirnya. Anda memerlukan thermostat untuk mengatur kehangatan pasir dalam aquarium jika pemanas buatan ini dapat melebihi 26 C.

Tiga wadah
Gunakan mangkok non-metalik, tidak berlubang untuk tempat minum air segar, satu lagi untuk air garam dan satu lagi untuk makanan.

Makanan
Kelomang anda telah terbiasa makan berbagai makanan dan membutuhkan campuran makanan daging dan sayuran seperti pellet, makanan pokok yang kering yang tidak habis cepat seperti makanan segar yang mereka butuhkan secara rutin. Contoh makanan dapat mangkok dengan hancuran pellet Aussie Hermit Crab Pellets, ditaburi dengan makanan tropis dan kerang scallop dengan makanan segar seperti anggur, beras, ikan atau sayuran. Coba mengganti makanan dan beri dalam porsi kecil untuk menghindari busuk.

Spong Laut
Spong laut alami ditaruh ditempat minuman untuk memberi kelembaban dan moisture di tropical crabitat anda. Taruh satu spong di tempat air minumnya untuk mengurangi tumpahan dan menambah kelembaban.

Thermometer

Thermometer dipakai untuk memantau suhu di dalam aquarium. Thermometer tersedia dalam tiga jenis: Jenis yang ditempel di aquarium, stiker yang dapat berubah warna waktu suhu di aquarium naik; thermometer reptile bulat bekerja berdasarkan seperti per yang kontrasi dan expand; digital thermometer yang menggunakan probe dan dapat mengukur suhu di lokasi yang berbeda.

Hygrometer
Hygrometer digunakan untuk memantau kelembaban dalam aquarium. Seperti suhu, kelembaban juga sangat penting. Jika kelembaban turun dan udara menjadi kering, kelomang anda akan mengalami kesulitan bernafas dengan insangnya, yang berfungsi sebagai paru-paru pada waktu basah dan berfungsi dengan benar.

Water Conditioner
Water conditioner sangat penting jika kwalitas air tidak sesuai untuk dipakai untuk ikan dalam aquarium. Penting menghilangkan zat yang berbahaya dari air ledeng seperti kaporit/klorin dan zat metal berat yang dapat menyebabkan kelomang sakit.
Stress Coat® dari Aquarium Pharmaceuticals dapat dipakai untuk memandikan kelomang anda. Anda hanya memerlukan satu atau dua tetes ke dalam air hangat, jadi satu botol kecil akan cukup untuk jangka waktu yang lama.

Garam kelomang
Garam untuk kelomang biasanya garam batu atau garam laut yang aman untuk kelomang. Ditambahkan di kolam air asinnya di aquarium anda dengan tempat minum air tawar. Jangan pernah menggunakan garam untuk masak.

Bak mandi

Bak mandi digunakan untuk memandikan kelomang kamu. Kedalamannya harus cukup dalam supaya kelomangnya tidak dapat memanjat.

Botol semprotan air (mister)
Botol semprotan air dapat menghasilkan butiran air yang halus, untuk membasahi insang kelomang. Semprotan ini sangat berguna jika anda berpergian dengan kelomang anda atau pada saat udara yang kering. Gunakan dengan benar dan rawat airnya jika perlu.

Daftar Pemeriksaan Perawatan: Harian, Mingguan, Bulanan
Harian
Ganti makanan dan minuman di crabarium
Angkat semua makanan dari tercecer di alas setiap hari.
Luangkan waktu untuk memperhatikan aquarium dan pastikan alasnya bersih dan kering.
Pantau suhu dan kelembaban dan sesuaikan.
Coba memegang kelomang kamu setiap hari, khususnya waktu mereka hendak mengenali kamu, beri mereka makanan seperti kismis dll.
Cuci spong sampai bersih. Remas spong sampai semua airnya keluar dan rendam ke air dan kembalikan ke aquarium.
Mingguan
Angkat semua sisa-sisa makanan berceceran dan bersihkan tempat air minum dan tempa makanan.
Lap aquarium dengan lap basah dan periksa kondisi alasnya
Rotasi kan shell di dalam crabarium
Bulanan
Bersihkan crabarium. Keluarkan semua yang ada di dalam aquarium. Pindahkan kelomangnya dulu, lalu kayu, tempat makanan, tempat minuman, batu dan shells. Lalu keluarkan pasirnya dan cuci dengan air sampai airnya keluar bersih.
Lap crabarium dengan lap yang bersih
Cuka hanya satu produk pembersih yang saya dapat anjurkan. Ingat jangan menggunakan bahan kimia yang dapat membahayakan kelomang kamu.
Jemur crabarium yang masih basah di bawah matahari, juga alas pasirnya.
Cuci semua mangkok, kerang, dan mainan yang ada sebelum menggembalikan kelomangnya ke rumahnya yang sudah bersih.
Tanggung Jawab Pemelihara
Mengapa memelihara kelomang sebagai hewan peliharaan
?
Kelomang adalah hewan peliharaan yang menarik yang mana jika dipelihara dengan baik, sehat dan senang, mereka dapat hidup sampai beberapa tahun. Jika anda mau membeli barang-barang kebutuhannya: pemanas, kelembaban, tempat persembunyian, kebersihan, makanan dan air yang sesuai maka anda telah setengah jalan menuju pemeliharaan kelomang yang sehat.
Pilih dengan baik
Sangat penting anda memilih kelomang yang cocok untuk keluarga anda dan crabitat. Jika anda hanya memiliki ruangan untuk crabitat yang kecil di rumah anda, maka lebih baik anda memilih kelomang yang kecil. Kelomang yang besar memerlukan ruangan yang lebih luas untuk mereka berkeliaran dalam aquarium dan juaga memerlukan tempat minum dan makanan, tempat persembunyian dan lainnya lebih besar. Juga penting, jika anda memiliki anak kecil, jangan membeli kelomang besar yang dapat mencubit kulit dengan capitannya. Banyak kelomang yang lebih besar takut terjatuh dan mereka akan berpegangan jika mereka merasa dalam bahaya. Untuk anak-anak lebih baik memilih kelomang ukuran kecil. Meskipun mereka mencapit, tidak akan sakit atau membahayakan.
Gaya hidup keluarga anda
Kelomang memerlukan makanan dan air baru setiap hari. Jika berpergian lebih dari dua hari dan anda tidak dapat untuk memberi kebutuhan penting ini, maka sangat penting untuk anda mencari orang yang dapat memelihara kelomang anda. Tempat minum cadangan dapat membantu dalam persediaan air selama sehari jika anda bekerja. Tempat minum reservoir dapat menampung air untuk beberapa hari dan bekerja seperti tempat minum anjing/kucing hanya lebih kecil saja.
Lingkungan rumah anda
Anda akan perlu mendapatkan tempat yang sesuai dalam rumah anda untuk penempatan crabitat kelomang anda. Ditempat di mana jauh dari drafts dan jauh dari bahan-bahan kimia, inksetisida, atau asap. Lokasi umunya adalah di ruang keluarga/tamu atau di kamar, tetapi suara kelomang berpesta pada malam hari.
Jika memungkinkan, crabitat sebaiknya ditaruh jauh dari daerah yang ramai untuk mendapatkan privasi dan tidak berisik .
Waktu anda
Anda akan memerlukan paling sedikit lima menit di pagi dan malam hari mengisi kembali air dan makanannya, membersihkan alas dari makanan yang jatuh atau yang dipindahkan dari mangkok makanan and memeriksa tanda-tanda adanya masalah atau penyakit. Lihat daftar pengecekan/pemeriksaan untuk informasi lebih lanjut tentang apa yang diperlukan setiap hari, minggu dan bulan.
Biaya
Set up pertama adalah sesuatu yang anda dapat lihat sebagai kebutuhan penting. Tidak ada kompromi untuk crabitat, pemanas, pengurku, alas dll. Mereka semua adalah pengeluaran yang perlu anda beli dan anda perlu menyiapkan crabitat terlebih dahulu sebelum membeli kelomangnya atau kelomang anda tidak dapat hidup lama.
Mulai dengan langkah kanan yang benar.
Dimana saya harus beli?
Sangat penting untuk membeli kelomang dalam keadaan sehat yang baik, karena sangat sukar untuk memperbaiki apa yang telah terjadi di masa lampau, khususnya kesehatan yang buruk yang menyebabkan kuman bakteri dan jamur.

Belilah di petshop yang memiliki macam-macam kelomang dan perlengkapannya atau paling sedikit dari petshop yang dapat menyediakan barang atas permintaan anda. Jika petshop tersebut menjual kelomang dengan alas serutan kayu atau alas yang tidak sesuai maka carilah toko lainnya yang menyediakan kelomang yang sehat yang mulai melangkah dengan kaki kanannya.

Studi telah membuktikan bahwa kondisi yang buruk dan penjagaan kesehatan yang buruk akan menuju kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan kaki-kaki mereka copot, lumutan dan jamuran, membuat mereka stres dan tidak dapat hidup lama.
Pertimbangan yang penting
Apakah kelomang memiliki tempat yang tidak stress?
Setiap kelomang sebaiknya dapat mundur ke sekitar persembunyian yang aman, gua, atau ruangan diman mereka dapat merasa nyaman dan aman di lingkungannya.
Apakah setiap kelomang memiliki tempat ruangan yang cukup untuk mengali dan mengganti kulit (moult)?
Moulting adalah penyebab utama banyaknya kelomang yang mati dalam pemeliharaan . Mereka memerlukan kondisi moulting yang cukup atau mereka tidak akan selamat. Alas pasi harus cukup dalam sehingga ketingginan alasnya dua kali dari ukuran kelomang pada satu sisi aquarium. Anda harus menyediakan tempat pengasingan kecil untuk setiap kelomang dan jika memungkinkan siapkan sebelumnya.
Apakah ada tiga rumah kerang untuk setiap ukuran kelomang?
Setiap kelomang sebaiknya dapat menemukan paling sedikit tiga rumah kerang untuk besar dan bentuknya. Rumah kerang sebaiknya termasuk rumah kerang yang umumnya dipakai untuk kelomang. Jika kelomang anda tidak dapat menemukan ukuran yang cocok, kelomang anda dapat menjadi seperti kepiting. Jika anda tidak dapat memberi rumah kerang yang cocok untuk setiap ukuran kelomang maka sebaiknya anda pelihara kelomang-kelomang yang sama besar. Paling sedikit mereka dapat memilih beberapa rumah-rumah kerang yang ada.
Agresif
Sering kali kelomang yang lebih besar lebih agresif daripada yang kecil. Tidak baik untuk memilih kelomang yang sangat agresif, karena mereka akan terus menjadi agresif di aquarium anda..
Tanda-tanda penyakit
Jika anda melihat tanda-tanda sakit pada kelomang saat di petshop, sebaiknya jangan dibeli, khususnya jika ada tanda-tanda lumut, bakteri, kutu, jamur atau penyakit lainnya yang dapat menular kelomang anda yang dirumah. Petshop seharusnya tidak menjual hewan yang sakit.

merawat kura-kura brazil


Kura-kura brazil adalah salah satu kura-kura air yang sudah populer dipelihara. Kura-kura brazil juga dikenal sebagai kura-kura red-ear slider atau latinnya trachemys scripta elegans Pada lembar pemeliharaan ini, pemeliharaan umum akan dibahas untuk jenis spesies ini. Pencarian/riset yang lebih lanjut sangat penting untuk membangun rencana perawatan yang terbaik untuk spesies yang dipelihara.

Pemeliharan Dalam Ruangan (Indoor)

Bentuk akomodasi dalam ruangan yang paling berguna adalah aquarium. Untuk anakan kura-kura, kedalaman air dianjurkan antara 7,5 cm sampat 15 cm dengan batu batuan untuk daerah kering untuk berjemurnya. Ukuran aquarium yang sesuai untuk anakan adalah 60 cm atau 75 cm x 30 cm. Waktu kura-kura telah tumbuh besar, habitatnya pun harus diganti yang lebih besar. Kura-kura brazil adalah perenang yang baik jadi kedalaman air tidak menjadi faktor penting setelah mereka dewasa. Kedalaman 20 cm sampai 60 cm cukup untuk kura-kura antara 10 cm dan kura-kura dewasa.

Air
Kualitas air sangat penting bagi kura-kura air. Banyak masalah yang terjadi pada kura-kura air dapat dihindari jika pemelihara memanfaatkan sedikit waktu dan uang untuk merancang dan membeli sistem filter untuk kura-kuranya. Untuk kura-kura dewasa, kami menganjurkan untuk menggunakan filter tabung(canister) sebab mereka mudah dibersihkan dan memberi kualitas filter air yang baik. Anakan kura-kura mungkin agak sukar karena airnya yang dangkal. Maka dari itu spon filter atau powerhead filter dapat digunakan untuk air yang dangkal. Sering mengganti air menjadi suatu keharusan atau kewajiban.

Lampu
Lampu reflector sebaiknya dipakai sebagai fasilitas jemur (basking). Reflector ini sebaiknya diposisikan untuk menyediakan basking spot 32 derajat Celcius pada satu daerah di habitatnya. Habitatnya juga sebaiknya dilengkapi dengan lampu fluorescent spektrum penuh untuk memberikan UVB. Sumber UVB diperlukan untuk sintesa Vitamin D3 yang diperlukan dalam metabolisma kalsium. Lampu Mercury Vapor juga dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan akan kehangatan dan sinar UV. Tanaman air atau tanaman plastik dianjurkan untuk memberikan rasa aman dan tempat persembunyiannya.
Pemeliharaan Luar Rumah (Outdoor)
Habitat anti pemangsa memberikan bermacam keuntungan dibanding akomodasi dalam ruangan dan sebaiknya dipikirkan sebagai pilihan di cuaca yang hangat.
Kolam dapat dibuat di lingkungan yang aman untuk membuat habitat luar rumah lebih nyaman. Kolam yang lebih besar dapat memakai filter untuk memberikan tempat tinggal yang spetakuler bagi kura-kura anda.

Makanan
Hati-hati jangan memberi makan yang berlebihan. Untuk kura-kura dewasa dianjurkan hanya memberi makanan 2 sampai 3 kali perminggu dan setiap hari atau setiap dua hari untuk kura-kura anakan yang sedang tumbuh cepat. Slider akan mengkomsumsi sayuran, sayuran hijau seperti green mustard, turnip hijau, dandelion, bayam, wortel, zucchini dan tanaman air seperti duckweed, water lettuce, water hyacint dsb. Mereka juga mengkonsumsi serangga, cacing, dan ikan. Banyak makanan kura-kura komersial yang ada di pasaran sudah menjadi makanan yang sangat baik untuk kura-kura slider.

Suplemen

Suplemen kalsium tambahan sangat penting. Kalsium bubuk dapat ditaburkan di makanan. Pemeliharan dianjurkan menggunakan suplemen kalsium dengan vitamin D3 jika hewannya dipelihara dalam ruangan(indoor) dan kalsium tanpa vitamin D3 jika dipelihara di luar rumah(outdoor). Penyediaan tulang sotong(cuttlefish bone) juga dianjurkan untuk dapat digerogoti.

Rajungan Saus Lada Hitam


Bahan-bahan:
1 kg Rajungan hidup
1 liter Minyak sayur
20 g Bawang putih, iris diagonal/ menyilang
70 g Daun bawang, iris diagonal/ menyilang
2 btr Telur, kocok lepas
50 ml Kecap asin ABC
5 g Daun ketumbar
20 g Jahe, potong sebesar batang korek api
25 g Cabe merah besar
10 g Lada hitam, tumbuk kasar
10 g Lada putih, tumbuk kasar
Secukupnya Garam
Secukupnya Gula pasir

Cara Membuat:
1. Potong rajungan menjadi 2 bagian,
2. Panaskan minyak, kemudian goreng rajungan hingga berubah warna, angkat dan sisihkan
3. Ambil sedikit minyak dari bekas menggoreng rajungan
4. Tumis bawang putih, cabe merah, jahe, lada putih, dan lada hitam. Tumis hingga harum,
5. Kocok lepas telur, kemudian masukkan kedalam tumisan,
6. Tambahkan kecap asin, garam, gula, dan rajungan. Aduk rata
7. Masukkan irisan daun bawang, aduk sebentar. Matikan api dan pindahkan ke piring yang telah disiapkan
8. Taburkan dengan daun ketumbar

Resep Sambal Jeruk Mentah ( Nusa Tenggara Timur )

Bahan:

* 6 buah cabai rawit, iris halus
* 3 buah jeruk nipis yang berwarna hijau, iris kecil-kecil bentuk dadu
* 3 buah belimbing sayur mentah, iris tipis
* 3 buah bawang merah, iris tijavascript:void(0)pis
* 3 tangkai daun kemangi, ambil daunnya
* 1 buah tomat mengkal yang berwarna hijau kemerahan, potong dadu
* 1 sdt garam

Cara Membuat:

* Campur semua bahan, aduk hingga rata, diamkan ± 1/2 jam sampai bumbu meresap
* Hidangkan