Kamis, 11 Maret 2010

Ketam Kelapa



Indonesia ternyata memang memiliki jenis fauna yang sangat beragam. Bahkan beberapa diantaranya terancam punah, salahsatunya adalah binatang ini yang namanya memang kurang dikenal. Namanya Coconut Crab atau kepiting kelapa yang merupakan binatang bercangkang diluar terbesar di dunia.

Diberi nama Coconut Crab karena kebiasaan kepiting ini yang suka memanjat pohon kelapa dan menjadikan buahnya sebagai makanan utama. Hewan ini bisa ditemukan di Sulawesi atau Maluku. Hewan ini biasa hidup di pesisir pantai, tapi ada juga yang hidup di daerah cukup jauh dari pantai. Coconut Crab memang sudah jadi binatang cukup langka. Bahkan, undang undang telah melindungi hewan ini. Namun, karena rasanya yang enak jika di jadikan makanan, masyarakat masih saja banyak yang memburunya. Kepiting ini sangat mahir dalam memanjat pohon kelapa. Ujung kakinya yang runcing bisa digunakan sebagai tangan untuk memeluk batang kelapa.

Setelah menaiki pohon, kepiting ini akan menjatuhkan kelapanya. Dan ia akan turun untuk menguliti kelapa dengan capitnya yang kuat. Setelah itu, Coconut Crab akan membawa lagi buah kelapa tersebut ke atas pohon. Lalu kelapa tersebut dijatuhkan lagi hingga pecah agar ia bisa menyantap buahnya. Berat hewan ini bisa mencapai 3-6 kilogram dengan panjang tubuh hingga 40 cm. Coconut Crab jantan biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan betina.

Umur binatang ini bisa mencapai 30 - 60 tahun, bahkan jika ingin dijadikan santapan, usia binatang ini harus sudah 10 tahun. Bayangkan saja hidup 10 tahun hanya untuk dijadikan santapan. Sebetulnya, Coconut Crab tak masuk dalam kategori kepiting. Karena binatang ini masuk jenis umang yang sangat maju dalam berevolusi. Kendati Coconut Crab adalah tipe turunan dari umang-umang, hanya yang muda yang memakai kulit keong untuk melindungi perutnya yang lunak, dan kadang-kadang hewan dewasa memakai batok kelapa yang pecah untuk melindungi perutnya. kepiting kelapa dewasa tidaklah membawa kulit keong, melainkan mengeraskan perisai perut mereka dengan menumpuk kitin dan kapur.

Mereka juga membengkokkan ekor mereka untuk melindunginya, seperti banyak kepiting sejati. Perut yang mengeras melindungi ketam kenari dan mengurangi kehilangan air di darat, namun kulit ditubuhnya harus diganti secara berkala. Pergantian kulit berlangsung selama 30 hari, selama itu tubuh hewan ini lunak dan rapuh, dan ia bersembunyi untuk berlindung. Meski masuk dalam jenis umang, orang-orang sudah terlanjur mengenalnya sebagai kepiting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar